Ariefmas's Weblog

Sejenak Menapak Riuhnya Dunia Maya

Lelucon Besar Jadikan Ahmadiyah Agama Baru di Indonesia

KESRA– 29 MEI: Dialog tentang Ahmadiyah yang diselenggarakan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-Selandia Baru di Canberra pekan lalu memandang usul sementara pihak agar Ahmadiyah menjadi agama tersendiri di luar Islam sebagai “lelucon besar dalam sejarah bangsa Indonesia”. “Mengusulkan Ahmadiyah menjadi agama tersendiri di luar Islam, sebagaimana dilontarkan beberapa pihak di Indonesia, adalah lelucon besar dalam sejarah bangsa. Demikian benang merah yang bisa diambil dari diskusi publik ini,” kata Ketua Panitia Diskusi, Moh. Yasir Alimi, kepada ANTARA yang menghubunginya dari Brisbane, Rabu. Diskusi tentang Ahmadiyah yang berlangsung di kampus Universitas Nasional Australia (ANU) Canberra 23 Mei lalu itu merupakan puncak dari serangkaian acara yang diselenggarakan PCI-NU Australia-Selandia Baru untuk memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional, katanya. Dalam dialog bertema “Our Mosque is Burned Down”: Constitution, Faith and One Hundred Years National Awakening” (Masjid Kami Dibakar: Konstitusi, Kepercayaan dan 100 Tahun Kebangkitan Nasional” itu, muncul perbedaan pandangan di antara peserta Muslim yang hadir dalam menyikapi isu Ahmadiyah ini.

“Meski ada perbedaan pendapat di banyak tempat, para aktivis Islam yang hadir sepakat bahwa dalam penanganan kasus Ahmadiyah, pendidikan dan dialog diperlukan,” kata Yasir, yang juga ketua panitia peringatan 100 Tahun Hari Kebangkitan Nasional PCI-NU ini. Dialog interaktif yang berlangsung di ruang “Extension Building” ANU itu menghadirkan kalangan Ahmadiyah dan non-Ahmadiyah sebagai pembicara utama. Di antara pembicara utama tersebut adalah Kiai Syarif Usman Yahya (ulama senior dari Cirebon, Jawa Barat), Dr.Nadirsyah Hossen (dosen hukum Universitas Wollongong yang juga Syuriah PCI NU Australia-Selandia Baru), serta Bagus, Musa dan Helen Musa (Ahmadiah). Baca lebih lanjut

17 September 2008 Posted by | Unduh dari media online | , , , , , , , , , , | 2 Komentar

Semua Kyai di Indonesia Penakut dan Banci

“….kalau tidak karena kyai-kyai itu penakut dan banci, negara ini sudah jadi negara Islam…!!” Kakek Galak yang bertamu itu bicara dengan lantang dan berapi-api. Membikin aku jadi tertarik mendekat ikut mendengarkan.

 

Mungkin lebih tujuh belas tahun yang lalu, Kakek Galak itu bertamu ke rumah kami. Kakek Galak temennya kakek kami almarhum. Katanya dalam rangka silaturahmi obat kangen menengok kami anak turun temennya dulu. Sampai tiga hari Kakek Galak itu menginap. Mungkin perhitungannya kalau bertamu lebih 3 hari sudah bukan tamu lagi, kan males kalau ikut cuci-cuci piring.

Mudah-mudahan diberi sinar terang di alam kubur… ( karena sekarang sudah almarhum.. Baca lebih lanjut

17 September 2008 Posted by | Catatan Saya | , , , | 3 Komentar

25 Game Terbaik untuk Pendidikan

Video game komputer tidak selalu dihubungkan dengan nilai edukasinya, tapi sebagaimana media virtual tumbuh dan berkembang, pengajar menemukan bahwa games adalah cara yang hebat untuk membuat anak kecil belajar sekaligus merasakan kesenangannya di kelas. Tidak setiap game cocok untuk dipakai di kelas, tapi ada beberapa yang cocok dan bernilai untuk diajarkan karena dapat membantu perkembangan anak tersebut, luar maupun dalam lingkungan sekolah. Baca lebih lanjut

17 September 2008 Posted by | Unduh dari media online | , , | 24 Komentar