Tip Jitu Pemberian Pakan pada Budidaya Pemeliharaan Burung Puyuh Petelur
Salam sejahtera
Dalam usaha budidaya burung puyuh petelur, sepertinya perlu juga kita menganggap puyuh2 peliharaan itu sebagai teman kerja, atau bahkan sebagai saudara seperjuangan yang mempunyai ikatan batin yang akrab. Dengan demikian akan tumbuh semacam rasa saling mengerti dan saling memahami. Katakanlah kalau bahasa jawa-nya burung puyuh sebagai “kelangenan” atau kesayangan.
Biarpun pada kenyataannya burung-burung puyuh peliharaan kita merupakan mesin produksi yang berfungsi untuk menghasilkan uang. Dan kenyataannya juga, burung-burung puyuh itu adalah makhluk hidup yang mempunyai jiwa, mempunyai rasa, dan mempunyai keinginan. Kita sebagai pangon atau pemelihara jangan terlalu egois mementingkan diri sendiri, seperti ada petuah “dahulukan kepentingan orang lain, maka kepentingan kita pasti akan diperhatikan oleh orang lain”. Sama saja dalam budidaya beternak burung puyuh petelur, dahulukan kepentingan, kebutuhan, dan kehendak mereka, maka mereka akan membalas dengan memenuhi keinginan si pemelihara.
Maaf, postingan kali ini kok seperti menggurui ya, apalagi kalo dibaca oleh senior2 peternak puyuh. Tidak apa2 jika dianggap menggurui. Hanya berdasar pada akhir2 ini, ada beberapa peternak baru sama2 mengeluh, kenapa bahkan sampai puyuh umur dua bulan, produktifitas telurnya sangat sangat minim. Bahkan ada yang piara 3rb populasi puyuh, tapi keuntungan yg didapat hanya sepadan dengan yg piara 1rb populasi.
Selidik punya selidik, ternyata peternak2 yang baru saja memulai itu terkena perasaan “takut tidak untung”. Akibatnya, burung puyuh peliharaannya yang baru awal2 bertelur, pakannya dipress sedemikian rupa agar tau2 keliatan untungnya.
Pemberian pakan di bawah standar, otomatis berlaku pemasukan sama dengan pengeluaran. Pemasukan pakan yang di bawah standar tentu mengakibatkan pengeluaran telur yang juga di bawah standar.
Namun bisa saja dengan berbagai obat, vitamin, atau apapun yang membikin irit pakan tapi boros telur, alias telurnya banyak. Akan tetapi sampai sekarang saya masih menganut asas pemasukan sama dengan pengeluaran.
Standar pemberian pakan puyuh adalah 22,6 gram per-hari (dibulatkan naik aja jadi 23 gram, upamanya sisa, bisa diakumulasi untuk minggu depan). Jadi kalo memelihara 1000 populasi, kemudian naik kandang tinggal 980 ekor, maka bisa diperhitungkan kebutuhan pakannya adalah:
[ ( 980 x 23 x 7 ) / 1000 ] / 50 = “3,16” sak. Per-sak berisi 50 kg.
Perhitungan tersebut terutama untuk puyuh pada saat awal2 bertelur.
Hanya saja, masa pembesaran DOQ juga menjadi landasan penting untuk tahap2 selanjutnya. Walaupun dulu sudah pernah saya posting sedikit tentang pembesaran DOQ, posting yg akan datang akan saya tulis lagi.
Terima kasih.
Apabila ada salah, mohon dikoreksi.
Silahkan baca juga artikel2 terkait di ( DUNIA PUYUH)
ARTIKEL TERKAIT, silahkan baca juga:
Gambar Kandang Burung Puyuh Petelur (facelift)
Berbagi Cerita Pengalaman Beternak Burung Puyuh
Permasalahan Kemitraan Beternak Burung Puyuh Petelur
Menghadapi Bulan-bulan Buruk Harga Telur Puyuh
Tips Merawat dan Memelihara Puyuh Petelur Agar Tetap Berproduksi dengan Maksimal
Syarat-syarat yang Diperlukan dalam Budidaya Burung Puyuh Petelur
Aneka Makanan dengan Bahan Telur Puyuh
[pic] Persiapan dan Perkembangan Pembesaran DOQ Ternak Burung Puyuh Petelur
Alamat Lengkap PT PEKSI GUNARAHARJA
assalamu alaikum wr,wb.
mas Arief yang tangguh…. mau bertanya nih?? bagi pemula seperti saya…(masih diangan-angan) untuk memulai usaha ternak puyuh petelur, langkah awal apa yang baik dilakukan ???
memualai dari tahapan apa ?? trims mas . semoga tambah sukses dan jaya agribisnis di bumi pertiwi .. yang ramah lingkungan
Balas
Waalaikumsalam wr wb. Ya ditangguh2kan, mas 🙂
Langkah awal, tentu mempelajari dulu untung dan ruginya, termasuk memperhitungkan kemampuan dan kemauan sebelum terjun untuk usaha.
Terima kasih komentarnya yang menjadi inspirasi bahan posting di waktu2 ke depan.
Asmkum.wr.wb. mas dr hitungan diatas berarti dalam 1 minggu membutuhkan 3 sak pakan petelur?