Kenapa Kirim Paket Berisi Tanaman Tumbuhan Musti Pakai Surat Karantina ????

Bagi Anda yang suka kirim paket berisi tanaman / tumbuhan antar area ( kita bahas yang tujuan dalam negeri saja ), terutama pengiriman yang memakai pesawat ( TIKI ONS, JNE YES, POS Kilat Khusus ) tanpa dokumen karantina ( biasa pengakuan isi paket berisi souvenir, dll ). Pernahkah kemudian Anda mendapat pemberitahuan bahwa paket yang kita kirim tertolak karena kena sensor xray bandara ????

Dulu saya sering mengalami. Jujur saja begitu. Sebab tidak paham cara mendapatkan Surat Karantina.
Akibatnya tentu saja yang pertama, ongkos kirim kita hangus.

Akibat kedua, tanaman bisa rusak, karena bisa lama selang waktu pemberitahuannya.

Selanjutnya ? Repot pastinya.

Itu masih belum selesai. Tiap  kita kirim lagi dan lagi, selang sehari akan dagdigdug dulu, lolos sensor xray bandara atau tidak ya …
Hingga akhirnya karena berkali-kali tombok ongkos kirim, maka saya semaksimal mengusahakan bagaimana cara mendapatkan surat karantina tanaman / tumbuhan dari Badan Karantina Pertanian.

Bagi yang biasa kirim memakai paket cargo Antar Bandara sih tidak masalah. Biasanya kalau kita lewatkan agen cargo sudah one stop shoping, alias sudah termasuk pengurusan Surat Karantina. Namun jika kita kirim lewat Pos Kilat Khusus, TIKI ONS, JNE YES yang notabene menggunakan angkutan udara ya kita harus mengurus sendiri.

Kecuali kalau lewat paket reguler jalan darat atau kapal sih aman, walau perjalanan bisa lama. Tidak perlu pakai Surat Karantina sudah jelas lolos karena tidak ada sensor xray.

Setelah jatuh bangun sering dan berisiko nombok ongkos kirim ( biasanya pembeli tidak mau tahu, karena risiko memang pada penjual ), akhirnya tiap kirim paket tanaman / tumbuhan terutama tujuan luar pulau dengan pengangkutan pesawat, semaksimal saya usahakan mengurus Surat Karantina ( minimalnya aman dari risiko nombok ongkos kirim ).

Biarpun tempat kantornya jauh jaraknya dari tempat tinggal saya ( sekitar 40 km ), namun tetap saya tempuh juga.

Selain jauh jarak juga jauh dari kepraktisan. Yang mana sebenarnya paket bisa langsung saya kirim lewat Kantor Pos di kecamatan tempat saya tinggal, jadi tidak bisa, karena harus ke Kantor Badan Karantina terlebih dahulu.

Coba kalau Badan Karantina Hewan dan Tumbuhan ( Yogyakarta ) mau buka cabang atau unit pelayanan di Kantor Pos Paket yang tergolong besar ( misal di Loji ), kan saya bisa menghemat 10 km.

Tapi saya ya akhirnya memang karena butuh, jauh pun tetap saya tempuh.

Salam Karantina.
UU No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.

Arief Gunungkidul