Ternyata Oh Ternyata Menanam Puring dalam Pot tidak Semudah yang Saya Duga
Menyepelekan … iya … itu kali pertama beberapa tahun lalu saya menanam Si Cantik tanaman Puring alias Croton Codieaum Variegatum ini dalam pot. Alhasil apa yang saya dapat ????? Yang saya alami dari akibat menyepelekan itu ?????
Bisa ditebak !!!!!
Lebih mengandalkan pada keberuntungan saja. Ada yang bisa tumbuh bagus. Tapi kebanyakan akhirnya mati … Kekekekee…
Menyepelekan menanam Puring dalam pot yang bagaimana sih maksudnya ????
Maksudnya ya ….. menyepelekan. Tanaman Puring kan tangguh. Cukup pakai media tanah saja. Paling ditambah pupuk kandang sudah cukup. Beres.
Ternyata tidak. Menanam Puring dalam pot tidak semudah yang saya duga. Meremehkan dengan sekedar media tanah saja, bisa-bisa kebanyakan terus mendadak layu, daun rontok habis, ujung-ujungnya …… ya mati.
Misalnya masih hidup, kondisi tanamannya akan stres. Hidup segan mati tak mau. Nyaris tidak ada tanda pertumbuhan bagus, karakter warna aslinya tidak keluar, daun kusam, atau juga ada trotol-trotol hitam pada permukaan daun. Sekedar bertahan hidup. Jauh dari maksimal aslinya yang sebenarnya cantik ( jika memang karakter aslinya cantik ).
Apalagi tanah di daerah saya bersifat liat. Untuk media menanam Puring dalam pot sungguh ternyata tidak baik. Media yang melekat menghimpit akar. Menjadi hitam dan tidak nembak blas.
Sementara ada yang bilang itu karena cacing. Suka makan ujung akar. Entaghlagh.
Namun yang jelas perakaran seperti disekap dalam ruang sempit yang menghimpit.
Lantas bagaimana solusinya ?
Solusi pertama untuk pengamanan, atau malah perbaikan kondisi tanaman Puring yang loyo hidup di pot, ya di-ground-kan saja. Serahkan pada Ibu Bumi.
Maksudnya “ground” adalah tanam langsung di tanah. Tanpa pot. Kemungkinan besar akan aman … Walaupun nanti kembali juga pada karakter jenis Puring mana, masuk suka panas atau minta diteduhkan.
Kemudian dari yang saya alami, sebelum mengkambinghitamkan cacing dan media, dicek dulu daunnya. Yang suka merusak warna biasanya hama kutu sisik. Penanggulangan kutu sisik, sementara ini cocok pakai insektisida yang merk “Yasithrin”. Jenis murah memang.
Menginjak solusi kedua … Perbaikan media. Tentu saja bikin campuran media yang bersifat porous. Air akan membasahi dan lewat jika disiram. Tetap pakai tanah, biar tidak cepat kering nantinya. Selanjutnya sekam mentah dan sekam bakar / arang sekam. Tentu juga ditambah pupuk ( kandang ). Ada humus bambu juga bagus. Misalnya tersedia, ditambah pasir malang / pasir bromo. Sip dech ….
Oiya ada lagi .. pada waktu mencampur media, lebih bagus lagi ditambah Furadan.
Bisa jadi pakai tanah dan humus bambu ditambah pupuk kandang sudah bagus.
Hanya menurut saya, tergantung juga jenis tanahnya bagaimana. Masing-masing daerah suka beda kondisi tanahnya. Solusi-solusi tersebut di atas lebih berlaku terutama untuk jenis tanah di tempat saya.
Yang jelas saya termasuk belum lama demen sama tanaman Puring. Jadi masih akan dan terus belajar mengenalnya … karena Ternyata Oh Ternyata Menanam Puring dalam Pot tidak Semudah yang Saya Duga. Seperti halnya akan bisa menilai dan mengukur bahwa Puring Mahal bukan Puring Murah … 🙂
Viva Puringer … !!!!!
Arief Gunungkidul
Yogyakarta, Indonesia
Alhamdulillah, banyak info berguna sy dapat, kebetulan sy skrg sdg jatuh cinta sama puring ini, ada dipot n ada jg di tanah
Mas, saya menanam puring hanya bertahan 1 bulan sudah layu di dalam pot, saya menyirami 1 kali memakai air pdam di malam hari rutin, tp masih layu, mhn petunjuk , trims
Penanaman awalnya bagaimana mas ?
Apakah dari cangkok ?
Atau pindahan dari polibeg ?
Atau bagaimana .. ?
Nanti bisa dianalisa selanjutnya untuk kita belajar bersama ..