Ariefmas's Weblog

Sejenak Menapak Riuhnya Dunia Maya

Cara Membedakan Puyuh Jantan dan Puyuh Betina

Salam sejahtera …

Ada yang berpendapat bahwa dalam beternak puyuh petelur sebaiknya juga tetep memelihara puyuh jantan, alias dipelihara bersama dengan puyuh-puyuh betina.  Alasannya agar suara puyuh jantan bisa merangsang puyuh betina dan meningkatkan produksi telur. Idealnya per-1000 populasi ada maksmal 5 puyuh jantan. [lupa sumbernya, dulu baca sudah lebih dari 3 tahun].

Namun ada juga yang berpendapat  demikian :

“puyuh jantan harus disingkirkan, karena dapat mengganggu ketenangan puyuh betina. Telur-telur yang dihasilkan betina juga akan cepat rusak dan membusuk karena adanya embrio. Di samping itu juga menambah beban karena memboroskan ransum.

Tetapi dalam kondisi tertentu, puyuh jantan juga sangat diperlukan, misalnya untuk menghasilkan telur yang bisa ditetaskan.

Hanya saja keperluannya relatif sedikit. Cukup dua sampai tiga ekor untuk sepuluh betina. Inilah yang mengakibatkan nilai jual puyuh jantan menjadi rendah di mata peternak, khususnya peternak pengusaha telur.”

Silahkan untuk diterapkan pada pengalaman masing-masing yang berkeinginan memulai beternak. Soalnya isi postingan kali ini ialah ingin share tentang membedakan puyuh jantan dan betina.

Lama tidak surfing (maklum, posting aja sambil playon, apalagi surfing 🙂 ). Saya menemukan sebuah artikel yang sangat bagus sekali mengenai  cara membedakan puyuh jantan dan betina.

Saya mencoba meminta ijin untuk share, tapi login berkali-kali gagal terus. Tapi selak  ngebet pengen saya posting, ya mudah-mudahan tidak ada komplain.

Artikel ini jelas dari beliau yang bener-bener pakar puyuh.  Sedangkan kalo saya ini pakar-pakaran (yang penting tidak cakar-cakaran).

Saya ini hanya tau sedikit-sedikit tapi nekat berani nuliskan. Karena itu CMIIW alias Correct Me If I’m Wrong, mohon maklumnya kalau ada salah dari semua postingan saya.

Nah begini cara membedakan puyuh jantan dan betina:

Menurut Budi Rahayu (1984), menentukan jenis kelamin puyuh tidaklah sulit. Cara yang paling mudah adalah dengan melihat warna bulu. Hal ini bisa ditentukan setelah anak puyuh berumur 3 minggu, sebab

pada usia inilah anak-anak puyuh bulunya sudah tumbuh sempurna, terutama pada Cortunix cortunix japonica (puyuh asal Jepang). Perbedaan jantan dan betina pada Cortunix cortunix japonica adalah dengan melihat bulu dada. Pada burung puyuh jantan

warna bulu penutup bagian dada adalah merah coklat (sawo matang), tanpa terdapat garis atau bercak-bercak hitam. Sebaliknya pada burung betina bulu dadanya merah coklat dan terdapat garis atau bercak-bercak hitam.

Puyuh juga dapat dibedakan jenis kelaminnya setelah berumur lebih dari 1,5 bulan, yakni dengan mengenal suaranya. Puyuh jantan akan berkokok nyaring seperti ayam hutan, sedang betina tidak. Ciri lainnya adalah bobot badan. Umumnya puyuh betina memiliki bobot badan yang lebih besar dibandingkan puyuh jantan. Puyuh betina

dewasa biasanya memiliki bobot antara 110-160 gram dan puyuh jantan dewasa berbobot antara 100-140 gram. Begitu pula bentuk pantatnya, puyuh jantan pantatnya bulat dan besar sedang si betina lebih kecil.

Metode kloaka

Penentuan kelamin anak puyuh dengan melihat warna bulu memang paling mudah dan praktis. Tetapi susahnya harus menunggu terlebih dulu sampai puyuh berumur 3 minggu dan tumbuh semua bulunya.

Bagi pengusaha ternak komersial praktek serupa ini jelas tidak ekonomis dan mempertipis keuntungan. Hal ini pasti tidak dikehendaki. Itulah sebabnya mengapa metode kloaka lebih disukai para pengusaha untuk menentukan jantan-betinanya.

Dengan menggunakan metode kloaka anak puyuh sudah bisa dipilih dan ditentukan pemeliharaannya lebih lanjut, sehari setelah keluar dari penetasan.

Saat itu  anak puyuh bobotnya baru mencapai 8 gram dan lubang duburnya baru selebar 3 milimeter. Penentuan jantan-betina adalah dengan meneliti secara seksama bagian lubang dubur atau kloakanya. Pemeriksaan tersebut sebenarnya sangat sederhana dan mudah.

Caranya, dengan memegang anak puyuh memakai tangan kiri, dengan punggung menghadap si pemeriksa lalu kaki mengarah keluar serta kepala tunduk kebawah.

Selanjutnya pantat dan punggung dipegang dengan telunjuk dan ibu jari, kaki diletakkan antara jari tengah dan jari manis, serta leher diletakkan antara jari manis dan kelingking.

Dengan demikian posisi anak puyuh dalam keadaan menungging. Pada posisi seperti inilah penentuan jenis kelamin bisa kita lakukan.

Pertama, urut dahulu perut anak puyuh ke arah dubur sampai keluar kotorannya. Kotoran dibersihkan dengan kain atau kapas, selanjutnya dubur dibuka dan diraba-raba.

Perabaan atau pemeriksaan dilakukan dengan jari sampai ditemukan tonjolan atau lipatan pada dinding kloaka. Kalau tidak ada tonjolan, berati itu anak puyuh betina.

Tapi kalau terasa ada tonjolan, anak puyuh tersebut berjenis kelamin jantan. Tonjolan kecil tersebut sebenarnya juga dapat kita saksikan bentuknya menggunakan kaca pembesar dan penerangan lampu 75 watt. Bentuk tonjolan pada puyuh berkelamin jantan mirip seperti bentuk jantung.

Tetapi sayangnya tak semua orang bisa melakukan penentuan kelamindengan metode ini, karena untuk menjadi ahli dan terampil diperlukan latihan berulang kali.PI/dw

Sumber: www.poultryindonesia.com 


Demikian semoga bermanfaat.

30 Juni 2011 - Posted by | Catatan Saya, Dunia Puyuh, Puyuh Lama | , , , , , , ,

69 Komentar »

  1. sistim anda sudah kuno (maaf) sekarang tidak usah pelihara puyuh jantan dari kecil, karena sudah bisa dipisah jantan dan betina dari mulai menetas, jantan yg hitam, betina yg kuning, dengan cara memurnikan gen – gen parentstock , anda butuh informasi lebih lanjut hubungi saya 081267135922 di tarusan painan sumtera barat

    Komentar oleh alizon | 29 September 2011 | Balas

    • Tidak masalah, Pak. Saya senang malah.
      Terima kasih sudah menyempatkan mengapresiasi dan berbagi informasi.

      Kami sangat membutuhkan informasi dan masukan-masukan dari para senior.

      Kami yang masih ijo dalam perpuyuhan, selalu sangat menunggu kritik, saran, informasi, dan masukan dari para senior.

      Salam.

      Komentar oleh M. Arief B. Ariefmas | 30 September 2011 | Balas

  2. sekarang puyuh jantan dan betina sudah bisa dipisah sejak mulai menetas (dari tahun 1999) jantan hitam betina kuning, anda butuh informasi hubungi 081267135922 (Ir.Alizon Tarusan Pessel SUMBAR)

    Komentar oleh alizon | 29 September 2011 | Balas

    • Terima kasih sudah menyempatkan berbagi informasi. Tentu bermanfaat bagi sesama, khususnya pelaku budidaya puyuh.

      Komentar oleh M. Arief B. Ariefmas | 30 September 2011 | Balas

  3. maaf saya mencoba berulang kali degan metode kloaka… tp tetap saja tidak bisa membedakan mana jantan mana betina…. mohon bimbingannya agar saya bisa sexing dng metode tersebut …mungkin ada trik dan tips ,,,,,,,, ???? trimakasih

    Komentar oleh adzie gemak holicz | 26 Oktober 2011 | Balas

    • Mohon maklumnya. Silahkan meluncur ke link ya aslinya di poultry indonesia. Saya sudah login dan bertanya, mungkin sibuk belum bisa nanggapi.

      Semoga berkenan.

      Komentar oleh M. Arief B. Ariefmas | 27 Oktober 2011 | Balas

  4. Saya hargai pendapat Budi Rahayu karena memang dosen saya yang dikutip PI. untuk metode seksi puyuh dengan kloaka secara tegas saya bantah, hal ini tidak dapat dilakukan pada pada puyuh tetapi berlaku pada unggas seperti ayam, bebek, mentok dll. menjelaskannya begini. bobot telur 9 – 12 gr, saat menetas sktr 7 – 7.5 gr (sebesar jari kelingking orang dewasa) coba banyangkan.

    Komentar oleh puyuh jepang | 28 November 2011 | Balas

    • Terima kasih berkenan mengapresiasi.
      Untuk postingan ini, saya sudah login dan minta ijin pada PI. Tapi tidak bisa masuk komentarnya.
      Akhirnya tetep saya posting juga.

      Komentar oleh M. Arief B. Ariefmas | 28 November 2011 | Balas

  5. Saya hargai pendapat Ir. Alizon. pendpt bpk Alizon tidak semua benar. dlm skripsi sy. pd bab kesimpulan dan saran: begini, peternak jangan terkecoh ketika di lapangan, tidak semua warna bulu hitam adalah jantan, tidak semua warna bulu kuning/cokelat adalah betina. hal ini tergantung dari warna bulu tetuanya. sbb warna bulu puyuh jepang dikendalikan gen atau pasangan gen terpaut pada CHROMOSOME SEX. untuk lebih jelas dpt dibaca HALAMAN DEPAN.

    Komentar oleh puyuh jepang | 28 November 2011 | Balas

    • oke, bapak puyuh jepang, pernyataan bapak diatas benar “peternak jangan terkecoh ketika di lapangan, tidak semua warna bulu hitam adalah jantan, tidak semua warna bulu kuning/cokelat adalah betina. hal ini tergantung dari warna bulu tetuanya. sbb warna bulu puyuh jepang dikendalikan gen atau pasangan gen terpaut pada CHROMOSOME SEX.”
      Diharapkan kita jangan mengecoh peternak, kita bagikan ilmu untuk peternak, karena kita dapatkan ilmu diperguruan tinggi untuk dibagi2kan kepada peternak, moga2 kita juga dapatkan pahalanya kelak aamiin.
      Pengalaman saya pak puyuh jepang, udah lebih dari 20 tahun beternak mulai dari masa kuliah dulu. Untuk hasil petenasan Insya Allah kuning final stock tidak ada terbawa jantan (kuning betina semua). tapi dengan syarat murnikan dulu gen parent stock, kalau betina hitam benar hasil dari perkawinan hitam dengan yang hitam demikian juga denagn pejantan kuningnya, untuk selanjutnya lain waktu kita diskudi lagi, tolong namanya jangan di samarkan apakah nama bapak puyuh jepang?, wassalam

      Komentar oleh alizon | 29 November 2011 | Balas

  6. Ya ada ibroh begini, seorang sarjana ibarat kunang-kunang dimalam hari, S2 ibarat sebuah lilin, demikian S3 ibarat lampu teplok/klenting dan seorang Guru besar ibarat petromaks di malam yg gelap.
    ya sangat setuju ilmu itu harus dibagikan/disebarluaskan ibarat cahaya tadi demi untuk kemaslahatan umat dan alam sekitarnya.
    memang sy merasa prihatin ada beberapa gelintir pelaku perpuyuhan ini masih melakukan praktek-praktek pembohongan terutama kepada peternak pemula, dengan menyebut/mengkaim keunggulan-keunggulan yg dimiliki yg sebenarnya hal tersebut tidak sebenarnya terjadi, yang ujungnya meninggikan harga jual, mereka punya barang. setelah peternak pemula tsb mengikutinya ternyata hasilnya mengecewakan.
    Dulu ada yg mengklaim punya puyuh import asli dari jepang dan bahkan kini ada dari negeri Obama. (pd hal puyuh dikembang sbg petelur bnyk di Asia,dan sbg pedaging di Eropa. tidak tercatat di negeri Obama) sy punya jaringan di balai karantina hewan kementrian pertanian RI, dicek pada daftar dari 10 tahun hingga kini tidak ada import puyuh atau telur tetasnya dari 2 negeri tsb.
    kini ada klaim mencatut istilah grant parent stock (GPS), parent stock (PS) dsb, pd hal untuk memiliki itu semua bnyk syarat2nya .dan diperlukan waktu riset paling tidak 40-50 thn. aspek genetik kualitatif dan kuantitatif, imunogenetika dsb. stlh itu baru di daftarkan dan tercatat pd “American standard poultry of excellent” dan diregistrasi pd The International Registry of Poultry Stock.
    ya sy, pak Alizon dan teman-teman yg lain. tidaklah sprt tadi, amin. .likulli ‘amalin jazaauhu. kita beritakan apa adanya tentang komoditas ini, tidak ada sesuatu yg dilebih-lebihkan hanya mencari keuntungan duniawi semata.
    kayaknya kita sepaham dan sepakat hal tsb diatas. sy punya semboyan “mari kita tingkatkan pendapatan peternak puyuh dan kita bangun generasi bangsa yg sehat dan cerdas dengan mengkonsumsi telur dan daging puyuh”.billahi taufiq wal hidayah wassalamu alaikum.

    Komentar oleh Puyuh Jepang Bekasi | 1 Desember 2011 | Balas

    • Waalaikumsalam wr wq

      Mohon perkenan saya menanggapi terlebih dahulu dan membalas salam.

      Sebagai peternak puyuh yang sekedar memelihara dan berupaya mengais rejeki dalam usaha puyuh. Bergembira sekali Bapak-Bapak berkenan meninggalkan informasi ilmu di sini. Menjadi catatan saya juga, ikut menyimak dan belajar.
      Semoga menjadi termasuk ilmu bermanfaat, amal jariyah yang tak ada putus-putusnya.

      Jazakumullah…

      Komentar oleh M. Arief B. Ariefmas | 2 Desember 2011 | Balas

  7. okelah bapak puyuh jepang

    Komentar oleh alizon | 2 Desember 2011 | Balas

    • besok kita komen lagi mengingat hari sudah malam

      Komentar oleh alizon | 2 Desember 2011 | Balas

  8. Saya sependapat dengan bapak puyuh jepang, tapi untuk membentuk puyuh GPS tidak segitunya kaleee, karena telah dilakukan di Amerika, kita kalau mau membuat GPS yg murni cukup membutuhkan 4 generasi puyuh saja, satu generasi butuh waktu 6-7 bulan saja. caranya begini, kita ambil saja betina kuning (final stock) dikawinkan saja dengan jantan hitam (hasil dari parent stock atau jantan hitam dari final stock yg biasanya dibuang) hasilnya nanti 50% hitam dan 50% kuning, yg hitam itu biasanya 50% jantan , 50% betina. jadi kita kawin sampai 3 generasi lagi hitam dengan hitam, hasilnya biasanya 75% hitam, 25% kuning. lalu kita kawinkan lagi generasi tersebut hitam dengan hitam, hasilnya biasanya 87,5% hitam, 12.5% kuning, terus selanjutnya kita kawinkan lagi hitam dengan hitam, hasilnya kira2 93,5% hitam, 6.5% kuning, dan seterusnya. kalau anak kuning sudah betina semua, berarti puyuh hitam sudah murni, kita ambil betina hitam sebagai parent stock, kita tinggal mencari kuning jantan, kuning jantan mudah sekali mendapatkannya cukup kita kawinkan kuning dengan kuning, satu generasi saja sudah cukup mendapatkan pejantan kuning, oke selamat mencoba, wassalam

    Komentar oleh alizon | 3 Desember 2011 | Balas

    • terimakasih atas penjelasan bp alizon, dan bp pyuh jepang atas informasinya yang sangat berharga, tapi kalau boleh di perjelas se x lagi tentang persilangannya karna saya peternak baru kurang paham akan cara pengambilan bibit tersebut, apa dari puyuh jantan hitam di silangkan dengan puyuh betina hitam yang di perjelas di atas di ambil dari satu kawan tetasan puyuh itu sendiri terimakasih.

      Komentar oleh Ronny Husien | 29 April 2014 | Balas

      • Silahkan hubungi langsung bapak Alizon dan bapak Puyuh Jepang atau bapak Miftah Farid di Sukabumi …

        Komentar oleh M. Arief B. Sansevieria | 1 Mei 2014 | Balas

  9. Kabar gembira buat peternak puyuh di MEDAN. Dengan hadir nya HRD farm kami menyediakan bibit puyuh unggulan untuk anda. Berhubung permintaan bibit kami sangat tinggi,di harapkan untuk 1-2 bulan sebelum anda ingin berternak,diharapkan memesannya terlebih dahulu,untuk mendapatkan jadwal waiting list anda. Bibit puyuh kami khusus untuk petelur {betina} umur bibit bisa di buat sesuai permintaan anda. Kami menyediakan umur 1hari s/d 30hari,dengan hrg yg sangat relatif murah. U/pemesanan HUB: 085297275050 (rudy). Atau ADD PIN  di 24B786B5 agar lebih mudah U/mendapatkan informasi lbh lanjut. Trims salam sejahtera. NB: kami tidak melayani sms.

    Komentar oleh rudy chan | 1 Februari 2012 | Balas

  10. saya peternak puyuh dari KISARAN sumut. terima kasih atas semua info yg telah diberikan. saya jga mencoba menetaskan bibit puyuh. tapi saya mempunyai kendala. jika 1000 telur yang saya masukkan ke dalam mesin tetas, hanya 50% yang menetas. kira2 bagaman mengatas hal tersebut.

    Komentar oleh TRIA ANGGREINI | 6 Maret 2012 | Balas

  11. ingin bergabung, boleh???

    Komentar oleh TRIA ANGGREINI | 8 Maret 2012 | Balas

  12. terimakasih atas infonya pak alizon….

    Komentar oleh dito | 8 Maret 2012 | Balas

  13. kapan bapak alizon pulang ketarusan…..
    karna saya ingin konsultasi bersama bapak….

    Komentar oleh dito | 8 Maret 2012 | Balas

    • mungkin sabtu bsk tgl 17

      Komentar oleh alizon | 11 Maret 2012 | Balas

  14. pak alizon sekarang dimana….????

    Komentar oleh pendi | 8 Maret 2012 | Balas

    • Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan, ka manga tu pen?

      Komentar oleh alizon | 11 Maret 2012 | Balas

  15. gmn cara nya membedakan telur puyuh yg jantan dan yg betina…..??

    Komentar oleh Vian C'bheo Thea | 17 Mei 2012 | Balas

    • dari telur gak bisa pak

      Komentar oleh alizon | 25 Mei 2012 | Balas

  16. Ass. Salam kenal…
    saya baru beternak puyuh petelur sekitar 3 bulan di daerah kota bandung cuma sebelumnya saya pernah bekerja dipembibitan ayam broiler dan layer, mau menambahkan saja soal sexing barangkali bisa jadi bahan pembanding walaupun saya pengalamannya di ayam (itu pun belum ahlinya hehe) tapi ya sama-sama unggas kali. Selama yang saya tahu cara-cara sexing yang populer yaitu vent sexing (kloaka), feather sexing (bulu sayap) dan color sexing (warna bulu). Vent sexing lebih banyak digunakan untuk memisahkan jantan pada galur jantan (Male line), walaupun ada juga betina yang menggunakan teknik ini hanya sekarang banyak ditinggalkan karena kurang efisien selain membutuhkan waktu yang lama juga error sexing nya sekitar 2-4% serta membutuhkan orang yang berpengalaman minimal 1-2 tahun (saya sempet belajar tapi boro-boro melihat kloakanya ngeluarin kotorannya saja masih belum lancar) jadi mungkin dipuyuh akan lebih sulit bahkan mungkin mustahil dilakukan vent sexing melihat ukuran DOQ (DOC saja ada yang sampe pake kaca pembesar mau segimana kaca pembesarnya klo DOQ). Untuk feather sexing relatif lebih mudah (nah ini baru saya bisa) dengan melihat panjang pendeknya bulu sayap primer dan skunder dengan error sexing sekitar 0,7%, terdapat 2 tipe bulu sayap pendek/lambat dan panjang/cepat, teknik ini sekarang banyak digunakan untuk PS betina broiler dan nantinya di FS broiler 100% bulu sayap panjang/cepat (jantan dan betiana sama) berbeda dengan bila PS betina hasil dari vent sexing maka FS broilernya 50% betina (bulu sayap panjang/cepat) dan 50% jantan (bulu sayap pendek/lambat). Sedangkan untuk color sexing sangat mudah sekali dalam pelaksanaannya betina bulu coklat dan jantan bulu kuning walaupun sudah ada tabel yang lebih komplit dari vendor sehingga meskipun DOC lebih dominan kuning belum tentu itu jantan bila ada didaerah tertentu warna coklatnya dengan error sexing hampir 0%. Yang saya tahu untuk menghasilkan warna coklat kemerahan pada ayam petelur itu dihasilkan karena jantannya merupakan hasil perkawinan dengan ayam ras RIR (rhode island red). Pada tahun 2007 klo ga salah saya pernah bertemu langsung dengan ahli genetika Hendric Genetik atau PT. ISA Indonesia waktu itu saya komplain karena pada jantan PS ada 2 jenis sayap lebih banyak bulu sayap pendek/lambat sehingga pada FS nya kurang seragam…kata peternak itu juga…pendek cerita ternyata mereka sexing jantan PS dengan cara melihat lingkaran bulu pada lutut ayam (amazing) yang diklaim keakuratannya 100%, walaupun mereka akan ganti dengan bulu sayap pada periode berikutnya karena di Brazil ada yang komplain masih terdapat error sexing nya.
    Jadi klo menurut saya sah-sah saja mau menggunakan teknik yang sudah saya sebutkan diatas tinggal bagaimana pertanggung jawabannya terhadap error sexing (biasanya sih diganti dengan uang atau barang lagi) dan yang paling penting adalah performa puyuh yang dihasilkan itu sendiri jangan hanya katanya atau omongan doang tapi dengan data itu lebih baik, misalnya dengan membuat standar performa puyuh sehingga peternak bisa konsultasi atau bahkan komplain bila standar itu tidak tercapai karena setiap pembibit performa nya berbeda tergantung dari perkawinan yang dilakukan, dulu DOC ayam arab sulit dipisahkan jantannya sekarang sudah bisa malah dengan cara bulu sayapnya yang berarti puyuh juga bukan tidak mungkin.
    Kembali ke masa lampau, peternak Indonesia seharusnya bangga karena mempunya perusahaan yang meneliti dan membuat strain ayam broiler maupun layer sendiri walaupun ahirnya ditutup entah karena apa (klo diceritakan takut salah informasi) yaitu peternakan Bromo yang terletak didaerah Pasuruan, kebetulan saya dididik soal sexing oleh salah satu mantan pegawainya, menurut pengalamannya sebenarnya konsepnya sudah bagus supaya mempunyai strain sendiri yang selama ini dikuasai oleh asing hingga sekarang khususnya pada ayam hanya saja masih terdapat beberapa kekurangan padahal itu langsung dimonitor oleh ahli dari Amerika.
    Jadi buat bapak-bapak yang sudah berhasil menghasilkan bibit puyuh yang unggul saya sangat apresiasi dan semoga tidak berhenti untuk terus meningkatkan performa bibitnya. Mungkin kedepannya saya juga akan mencobanya….
    Terima kasih maaf klo kepanjangan dan juga bila ada kata-kata yang salah mohon dikoreksi…..semoga puyuh ini bisa lebih maju menyaingi unggas lainnya…
    Wass.

    Komentar oleh yudi | 11 Juni 2012 | Balas

    • hasil sexing puyuh diatas bisa dibukti 100%

      Komentar oleh alizon | 17 Juni 2012 | Balas

  17. Apakah ada cara lain untk menentukan jns klamin puyuh umur 3 hr?krna dgn teori kloaka sgat membth kan waktu yg sgt lama…trim’s

    Komentar oleh Bayoenef | 10 Juli 2012 | Balas

    • bacalah yg diatas

      Komentar oleh alizon | 25 Juli 2012 | Balas

  18. ass,, kalo cuma teori mungkin sangat mudah, saya ingin mempraktikkan. mohon doa restunya..
    (terima kasih atas semua ilmunya)

    Komentar oleh Ipinsky Cio Chocolatos | 21 September 2012 | Balas

    • ini bukan hanya teori tapi hasil pengalaman selama 20 thn

      Komentar oleh alizon | 22 Desember 2012 | Balas

  19. Assalamu’alaikum …………..
    Saya peternak dari Jogja, awalnya masih kesulitan untuk membuat indukan sendiri. Dalam waktu 1 tahun saya sudah bisa membuktikan apa yang dituliskan oleh Pak Alizon. Saya bisa menetaskan dan mengetahui puyuh jantan dan betina dalam waktu 1 hari. Sekarang saya sudah jual bibit puyuh. Terima kasih Pak Alizon.
    Hidup gemak …………………………………………………………………………………………..!

    Komentar oleh Juni | 6 April 2013 | Balas

    • baca juga di blog ini, Sejarah Puyuh di Indonesia dan Sedikit tentang Persilangan

      Komentar oleh alizon | 6 April 2013 | Balas

  20. Sejarah Puyuh di Indonesia dan Sedikit tentang Persilangan

    Komentar oleh alizon | 6 April 2013 | Balas

  21. baca juga di blog ini, Sejarah Puyuh di Indonesia dan Sedikit tentang Persilangan

    Komentar oleh alizon | 6 April 2013 | Balas

  22. assalamualaikum..saya peternak puyuh dari blitar,yang ingin saya tanyakan kepada bapak ir alizon adalah,..:berarti kalau kita ingin final stock nya bisa di sexing auto color pada umur 1 hari tidak hanya menyilangkan puyuh betina hitam x puyuh jantan coklat apabila dari sedarah.trus kalo kita menyilangkan puyuh yang tidak sedarah dengan puyuh betina hitam x jantan coklat,apa bisa sexing auto color pada persilangan tsb,trims.

    Komentar oleh os | 11 Mei 2013 | Balas

    • murnikan yg hitamnya dulu seperti petunjuk diatas, yaitu kawin hitam dgn hitam terus menerus sampai anaknya benar2 hitam ( jantan dan betina semuanya hitam)

      Komentar oleh alizon | 14 Juni 2013 | Balas

      • assalamualaikum,
        tuk bpk alizon, apakah pemurnian itu dgn inbreeding terus pak? sampai di dapat betina/jantan hitam semua?
        trimakasih sebelumnya.

        Komentar oleh syahran | 24 Juni 2013 | Balas

        • apakah pembibitan anda mengawinkan satu kandang itu 1jantan 1 betina terus menerus? tidak kan? koloni kan, jadi gak inbreding tuh.

          Komentar oleh alizon | 26 Juni 2013 | Balas

  23. Ah. Marai mumet boz.

    Komentar oleh Zr sinyo | 18 Agustus 2013 | Balas

    • apa maksudnya?

      Komentar oleh alizon | 2 November 2013 | Balas

  24. bp alizon oraa uummmuuoooommmmm……… semoga sukses dan panjang umur ilmu dri bpk sangat br manfa~at dan berguna sekali, salam kenal dari pternak puyuh blitar { nafic}

    Komentar oleh nafic | 31 Agustus 2013 | Balas

  25. minta dong no tlfnya bpk ir.alizon

    Komentar oleh usman | 8 Oktober 2013 | Balas

    • 081267135922, kalau nanya2 janganlah sms telpon langsung aja biar tuntas ilmunya, dan konsultannya tidak dirugikan toh, hehehehe

      Komentar oleh alizon | 2 November 2013 | Balas

  26. terima kasih atas bantuannya. (^_^(^_^(^_^(^_^) dan juga minta nomor telp juga donk. {}

    Komentar oleh Giri Maulana Alfarizi | 2 November 2013 | Balas

    • 081267135922

      Komentar oleh alizon | 2 November 2013 | Balas

      • diminta pada bapak2 ibuk yg ikut koment dan cari ilmu di blog ini, agar memperkenalkan diri biar terjalin silaturahim kita2

        Komentar oleh alizon | 2 November 2013 | Balas

  27. ikutan belajar puyuh teman. saya dari bengkulu

    Komentar oleh dian | 3 Februari 2014 | Balas

  28. pak alizon, sy mau coba buktikan petunjuk untuk pembibitan puyuh. 081368399388 no ku

    Komentar oleh dian | 3 Februari 2014 | Balas

  29. Bravo ternak puyuh Indonesia

    Komentar oleh didik | 12 April 2014 | Balas

  30. ass pak saya ismail dibogor,saya punya 1puyuh betina,dan satu puyuh jantan,tapi kok si betinanya gk bertelur juga,mohon pencerahannya.makasih

    Komentar oleh ismail orang sunda | 14 November 2014 | Balas

    • Kalau cuma pelihara 2 ekor gak pinter pinter pak, beli aja lagi coba yang betina siap nelor.

      Komentar oleh grahito | 21 Oktober 2015 | Balas

  31. Asslmkm, slm kenal, saya rizal peternak puyuh pemula….

    Komentar oleh S. Rizal | 9 Juni 2015 | Balas

  32. saya belajar berternak puyuh dari mulai pembuatan mesin penetasan, membeli telur untuk ditetaskan, dan yang saya dapat banyak puyuh yang berwarna putih, bahkan ada yang warna matanya merah, ada yang bilang puyuh jenis al bino, nah bagai mana cara membedakanya, mohon jawaban untuk peternak yang pernah memelihara puyuh jenis tersebut…….?

    Komentar oleh S. Rizal | 9 Juni 2015 | Balas

  33. Dari komentar bapak bapak betul sekali, warna bulu hanya membantu, tapi toh tetep membutuhkan cara cara seperti melihat kloaka, dan mendengan burung berkokok, itu baru pasti. Coba lihat blog saya di: http://gurame-purwakarta.blogspot.com/2015/07/membedakan-puyuh-jantan-dan-betina.html

    Komentar oleh Adi | 27 Juli 2015 | Balas

  34. Assalamualaikum, salam hormat untuk mas Arief mpunya blog ini. Salam hangat untuk Bp. Ir. Alizon. Begini Pak Alizon, saya masih dibuat bingung sampai saat ini mengenai penentuan FS betina coklat yang menjadi inti dari peternakan puyuh petelur. Jika kita bisa melakukan 3 kali regenerasi pada jenis puyuh hitam both of gender, sesuai dengan pengalaman bapak untuk pemurnian puyuh hitam, maka apakah metode tsb bisa digunakan juga untuk penentuan FS betina coklat? Atau kah hanya sekali regenerasi saja dari FS betina coklat X FS atau GPS jantan hitam (beberapa sumber)??? Mohon pencerahannya… Haturnuhun. Regards, Rahmat Sopandi.

    Komentar oleh Rahmat Sopandi | 18 September 2015 | Balas

  35. assalamualaikum saya mau tanya gan..mhon berkenan menjawab…untuk membuat puyuh FS jenis autumn amber coftunix itu bagaimana ya…untuk GPS dan PS warnanya apa gan kalo boleh tau..terinaksih buat para master yang berkenn menjawab

    Komentar oleh yuono | 4 November 2015 | Balas

  36. Salam kenal pak , saya Indra dari Medan ,baru belajar tentang pembibitan nich pak… mohon pencerahannya..FS jenis autumn amber coftunix itu persilangan dari jenis apa saja pak?
    Terima kasih sebelumnya sudah diberi kesempatan untuk bertanya di blog ini..

    Komentar oleh Indra Mawan | 4 Desember 2015 | Balas

  37. P

    Komentar oleh Joko | 15 Juli 2017 | Balas


Dipersilakan mohon Komentar di SiNi [trima kasih]