Ariefmas's Weblog

Sejenak Menapak Riuhnya Dunia Maya

Sembunyi di Game Online

 

Tiba-tiba ada telpon dari temen yang kerja di Lombok, minta tolong mbantu nyariin anaknya karena sudah seminggu menghilang dari kost. Pakdenya yang “diberi” tugas mengawasi juga kebingungan, masalahnya bukan sekedar hilang dari kost, malah sudah seminggu juga si-anak yang sudah duduk di bangku SMU itu tidak masuk sekolah…
Akhir cerita, ketemu juga si-anak itu sembunyi di game online. Bapaknya langsung meluncur dari Lombok… Entah bagaimana cerita selanjutnya…

Namun itu sebuah fenomena yang menarik.

Sebenarnya sudah lama menjadi pembahasan para ahli, mulai dari pakar psikolog anak sampai agamawan. Namun fenomena demi fenomena salah satu resiko kemajuan teknologi masih juga terjadi. Karena keasyikan main game sampai lupa waktu, lupa tugas, bahkan lupa makan…

Memang game-game yang berkembang mulai dari game yang ada di perangkat game watch, sampai game di PS, juga di game zone, atau di komputer yang dulu dimainkan di DOS sampai Windows sekarang, hingga game yang online bisa adu tanding dengan orang di belahan bumi manapun…. dibuat semakin lama semakin menarik. Bahkan sudah tidak cukup dimainkan langsung selesai dalam beberapa menit, malah bisa bersambung hingga berhari-hari.

Apa keuntungannya ?

Untuk rental game online, jelas bisa cepat untuk mengejar BEP-nya. Untuk produsen-produsen game juga jelas profitnya. Untuk designer atau pembuat program game, itu merupakan lahan yang kontinyu dan menjanjikan.
Namun untuk gamer-gamer anak-anak sekolah yang sudah aditif, apa keuntungannya ?
Hiburan ? Atau sekedar membuang-buang waktu…? Sedangkan di Yogyakarta yang dulunya disebut dengan kota pendidikan saja yang namanya game online bertebaran dimana-mana dan jarang yang sepi…

Mungkin saja memang ada keuntungan-keuntungan yang jelas positif buat gamer-gamer. Nah untuk ini, saya sangat mengharap sekali masukan-masukan dari siapa saja yang tersesat membaca blog dengan judul ini untuk memberi masukan berupa keuntungan-keuntungan positif dari para pemain-pemain game. Selain sekedar sebagai hiburan.
Sebab fungsi game sebagai hiburan kalau sudah yang berlebihan, tentu hanya efek negatif yang kemudian ditimbulkan. Saya sudah berusaha muter-muter otak mencari keuntungan-keuntungan positif itu, namun belum juga nemu yang argumentatif dan nyata.

Apakah misalnya main game yang mengandalkan kecepatan dan kelincahan kemudian mendidik si gamer untuk lincah mengendarai kendaraan di jalan raya ? Lho, tapi kan yang lincah jari-jarinya !
Atau apakah kalau misalnya main game yang mengandalkan pemikiran cepat kemudian mendidik si gamer untuk cepat memutuskan sesuatu apabila datang masalah ?
Entahlah, pokoknya saya tunggu masukan-masukannya untuk melengkapi tulisan ini.
Terima kasih sebelumnya…

Hanya saja secara umum, kebanyakan masih saja hal-hal negatif yang ditimbulkan dari ke-aditif-an main game ini. Sikap cuek dan tidak tanggap dengan lingkungan. Cuek dengan tugasnya belajar bagi yang masih sekolah, serta komunitas terbangun hanya konsentrasi pada komunitas gamer.. (boro-boro mikirin ngaji…!!!)

Peran pendidikan lingkungan keluarga-lah yang sepertinya memegang peranan penting dan harus aktif memantau keadaan ini. Kedisiplinan orangtua dan ketegasan dalam membagi waktu untuk kemudian “menghajar” gamer-gamer yang berusia sekolah untuk jangan sampai melupakan segala-galanya…

Bangsa dan negara ini tidak dibangun dengan sekedar game, tetapi dengan kenyataan perjuangan…

29 Agustus 2008 - Posted by | Catatan Saya | , , , , , ,

2 Komentar »

  1. tidak semua game mendidik, tapi banyak pula yang mendidik, seperti edugame, untuk anak2 usia tk dan sd, ada game strategi…aku pernah memainkan ini, memang butuh waktu berhari hari untuk memainkan game strategi, sisi positifnya, merangsang (halah merangsang…men-stimulasi) kemampuan berpikir menyelesaikan masalah. kalo macem tembak2an, jotosan ya jelas banyak negatife…begitu lho den
    +++++++++++++++
    ariefmas : wah, boleh sharing alamat downloadnya ?

    Komentar oleh satria pangimpen | 16 September 2008 | Balas

  2. setuju dgn Kang Satria Pengimpen (weh, ngikut aja), walau saya wong ndeso tak tahu banyak ttg game 😉 . Game strategi ada unsur mendidik, misal yg bertema spt: membangun kota, dsb.

    Komentar oleh Kang Nur | 24 September 2008 | Balas


Dipersilakan mohon Komentar di SiNi [trima kasih]